Cumshot dan facial setelah pelajaran – apa lagi yang bisa Anda minta? Kulihat dengan ujung mata, Tinah sedang di kamarnya entah beraktifitas apa. Aku membalasnya dengan memeluk erat dan mengusap – usap punggung serta kepalanya. Ia lalu memelukku erat. Bu Mumum diam saja sambil terus memelukku dan mengelus-elus punggunggu sambil menenangkan. ” Ijal : “em anu mba maya lagi nyusulin dimas samaa mas Suroto.” Jawab dia Aku hanya diam saja memikirkan apakah Ijal tau kalo aku udah liat videonya, mungkin dia mengecek “recycle bin.” Suasana hening untuk beberapa menit.
Saat pesta tahun baru udah usai, kulihat jam dikamar menunjukkan jam 2 pagi. Selepas Maghrib aku mandi, tapi dikamar mandi aku mengingat kontolnya Ijal yang super besar, dibandingkan punya suamiku yang hanya 10-11 cm. Aku membawa piring, garpu dan sendok. Pengalaman menjadi kordinator di kelas tiga inilah yang membawa diriku ke pengalaman yang tak akan pernah kulupakan seumur hidup. Aku segera menurunkan volume agar saat ku putar tak terdengar.
Dan aku mencari cara agar aku bisa menarik perhatiannya. Bu Mumum tidak sadar, jika ia duduk selalu agak mengangkang dan hampir setiap dia mengajar anak-anak cowo selalu memaksa duduk di depan supaya bisa lebih jelas melihat paha bu Mumum dan celana dalamnya yang berwarna krem. “Bapak nggak nglepas celana dalem ? ”Bapak nggak usah mikir. ”Pintunya nggak ditutup aja Tin ?
Tonton gratis Ngentot ibu guru film sex XXX dan film premium Pelajar, Seks, Mengendarai, Rambut coklat, Misionaris, Koboi wanita, Memek tercukur, Anal, Blowjob, Membentur yang juga tersedia secara gratis. XXX film ini dijamin akan membebaskan Anda dalam waktu singkat. Bersiaplah untuk menonton film porno gratis Pelajar, Seks, Mengendarai, Rambut coklat, Misionaris, Koboi wanita, Memek tercukur, Anal, Blowjob, Membentur juga! 36B. Toketku bisa dibilang masih lumayan kencang karena jamu dan olahraga dan aku juga jarang bercinta dengan suamiku.
Baru masuk kepalanya saja, darahku sudah mengalir dengan cepat. Bu Mumum bilang boleh saja, kalau mau ke rumah. Bagaimana tidak, jarak kami hanya 2 – 3 langkah, tidak ada orang lain lagi di rumah. Sekitar pukul 9 malam, suamiku berjalan keluar rumah dengan anaknya Ijal untuk membeli petasan tembak dan beberapa perlengkapan lainnya. Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Timbul pikiranku untuk menggoda Ijal, aku yang memakai g -string kutarik atasnya agar keluar sedikit dari celana pendek yang kupakai.
“ouhhhhh jal. Terusssss genjottttt mbaaa pengen nnnnn.” Ucapku yang kututup mulutku dengan tangan kiriku agar aku tak teriak. Aku hanya melirik dengan lemas, “mbaa capek.” Dia segera menarik tubuhku dan merebahkan dilantai, “biar akuuu yang goyang mbaaa.” Dia memasukkan batang perkasanya, aku hanya menggigit lenganku agar aku tak berteriak. Ven tampak antusias mendengar ceritaku dan dia menyatakan kesanggupannya. Awalnya aku biasa-biasa saja ketika mendengar aku dipilih menjadi koordinator pelajaran Pendidikan Pancasila.
Beliau selalu mngajar sambil duduk dan memberikan pelajaran mengenai moral pancasila. Aku keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di depan komputer, melanjutkan ngubek – ubek DS. Pada waktu Ven mulai menekan penisnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Ris, “Aduuhh.., sakiitt.., Veenn.., pelan-pelan.., doong”. Kemudian Ven perlahan-lahan mengarahkan bibirnya ke leher Ris, kemudian turun ke dadanya dan mulai melumat puting payudara Ris bergantian.Sementara itu aku terus memperhatikan dari pintu kamar dengan menahan birahi yang sangat memuncak.
Enak banget tubuhmu”, kataku dengan membalikkan badannya dan kucium mesra bibirnya. “pelannn pelannnn jal punyaaaa kamuuu gedeee emmmm.” Bisikku menoleh dengan posisi menungging. “maya tidur jal?” tanyaku. Lalu aku membuka pintu dan tersenyum, “udah jal makasih toh.” Dia tersenyum dan mengambil laptop itu dan berjalan. Dia menaikan kimononya hingga pantatku terlihat olehnya dan dia memegang pantatku dan berusaha memasukkan kontolnya yang besar itu.